NAGA138 – Parkir Liar di Tanah Abang Sering Ditertibkan, tapi Muncul Lagi Saat Petugas Pergi

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo saat menjelaskan terkait bus gratis untuk arus balik Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Lihat Foto

Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo menegaskan, pihaknya terus melakukan penertiban dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindak keberadaan juru parkir liar di Tanah Abang.

Parkir liar di Tanah Abang ini kami terus melakukan penertiban, dan termasuk mengkoordinasikan dengan rekan-rekan setempat untuk tidak ada parkir liar di sana,” ucap Syafrin saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Namun, Syafrin mengakui, para juru parkir liar kerap muncul kembali saat petugas tidak berada di lokasi.

Setelah petugas menertibkan dan kembali ke pos, beberapa orang kembali mengambil alih lokasi dan meminta uang parkir secara langsung di awal.

“Indikasi bahwa itu parkir liar adalah pada saat yang bersangkutan parkir, itu minta uang parkirnya di depan. Karena begitu datang petugas menertibkan, mereka bisa bubar dan kendaraan yang bersangkutan untuk terpaksa diderek dan dikenakan sanksi,” ujar dia.

Syafrin mengimbau masyarakat untuk tidak memarkirkan kendaraan di tempat yang dilarang.

Sebab, di Tanah Abang sudah tersedia kantong-kantong parkir resmi, seperti di Blok A yang kapasitasnya masih cukup memadai.

“Contohnya di Tanah Abang, bisa parkir langsung ke Blok A atau di beberapa lokasi yang memang di sana diperbolehkan parkir. Di Blok A itu kan cukup kosong di atas,” ucap dia.

Sebelumnya, keluhan datang dari warga Jakarta Utara bernama Tata Julia Permana (26), yang mengaku kapok berkunjung ke Pasar Tanah Abang usai dikenai tarif parkir liar sebesar Rp 60.000.

Tata bersama temannya mengunjungi Tanah Abang untuk pertama kalinya dengan mengandalkan panduan dari Google Maps.

Tidak mengetahui lokasi parkir resmi, Tata mengikuti arahan dari dua pria yang mengaku sebagai juru parkir.

“Di situ ada abang-abang langsung mengarahkan masuk parkir. Karena ketidaktahuan saya, saya langsung ikuti arahan abangnya. Di situ parkir juga di pinggir jalan trotoar banyak,” kata Tata.

“Karena dari pertama kali belok (ke arah Pasar Tanah Abang), tukang parkir sudah mengarahkan untuk masuk dan itu ada dua orang. Satu stay di tengah jalan, yang satu di trotoarnya,” tambah dia.

Tata tidak mengingat di blok mana dia memarkirkan kendaraannya di Pasar Tanah Abang.