
Transjabodetabek rute Blok M-Alam Sutera berkisar Rp 5.000.
“Saya rasa yang paling tepat ya itu memang jadi sekitar Rp 5.000,” kata Trubus kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).
Dengan tarif Rp 5.000 diharapkan bisa menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi umum.
“Karena orang Indonesia itu yang dicari adalah yang lebih murah, lebih nyaman, itu yang dicari. Karena itu, alternatif yang tepat saya rasa (tarif Rp 5.000) ini yang paling bagus,” ujar Trubus.
Terlebih, Gubernur Jakarta Pramono Anung juga telah menggratiskan tarif Transjakarta ke kepada 15 golongan masyarakat.
Hal itu menjadi salah satu alasan bahwa tarif Rp 3.500 tampaknya masih terlalu rendah ketika menimbang jarak dan pelayanan bus jarak jauh ini.
“Minimal ya, nanti kita tetapkan fiksasi di berikutnya, minimal Rp 5.000 karena melihat daripada tingkat pelayanan maupun melihat dari fasilitas yang ada,” kata dia.
“Misalnya dari Alam Sutera sampai ke Jakarta itu hanya ongkos Rp 5.000, nah itu kan bisa diperhitungkan karena berarti lebih murah,” lanjut dia.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan, pembukaan rute-rute baru Transjabodetabek merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi, terutama bagi warga Tangerang, Bekasi dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta.
Dalam pertemuannya dengan Gubernur Banten Andra Soni pada (9/4/2025), Pramono juga menyampaikan rencana integrasi sistem transportasi Jaklingko ke luar Jakarta sebagai sistem pendukung utama.
Untuk mendukung rencana tersebut, fasilitas park and ride akan disediakan di berbagai titik luar Jakarta, agar warga dari luar kota dapat meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum.
Pengembangan Transjabodetabek ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Pemprov Jakarta dalam menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi, efisien, dan ramah lingkungan.
Selain memudahkan mobilitas harian warga, perluasan ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata atas kemacetan yang selama ini menghantui kawasan Jabodetabek.