
Preman yang mengamuk di Pasar Baru Bekasi, Kota Bekasi ternayta kerap melakukan penarikan iuran tidak resmi atau pemalakan kepada pedagang bersama istrinya.
“Jadi keterangan dari kedua orang ini, TAD melakukan aksi mengambil iuran ini sudah kurang lebih 3 tahun,” Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan di Mapolres Bekasi Kota, Jumat (4/4/2025).
Binsar menjelaskan, bahwa tiap harinya TAD memperoleh uang sekitar Rp 150.000 dari sejumlah pedagang pasar.
“Pengakuan dari TAD per hari bisa mendapatkan uang dari kutipan (pemalakan) sekitar Rp 150.000 dan ini berlangsung dari hari Senin sampai hari Minggu. Jadi kurang lebih sekitar Rp 4 juta sampai Rp 4,5 juta per bulan, dan digunakan untuk kepentingan sehari-hari,” ungkap Binsar.
Binsar mengungkapkan, bahwa TAD mengamuk kepada pedagang pasar karena istrinya memperoleh tindakan yang tidak sopan ketika melakukan penarikan uang.
“Kenapa itu bisa terjadi penendangan, Keterangan yang bersangkutan bahwa kemarin pagi dia bersama istrinya mengambil iuran, istrinya yang mengambil (iuran) dan kemudian istrinya melaporkan kepada TAD bahwa ada kata-kata yang kurang sopan dari pedagang,” tutur Binsar.
Lalu, TAD mengantarkan istrinya ke rumah dan selanjutnya ia mengajak adiknya berinisial BE untuk menghampiri pedagang.
“Kemudian TAD mengantar istrinya pulang dan kemudian kembali lagi mengajak saudaranya (ke pedagang) jadi kedua orang ini saudara kandung,” ujar Binsar.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi premanisme terhadap pedagang sayur di Kota Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak beberapa pedagang sayur mendapat intimidasi dari dua orang pria yang diduga preman.
Peristiwa tersebut terjadi di Pasar Baru Bekasi Jalan Insinyur H Juanda Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Kamis (3/4/2025).
Kedua orang yang diduga preman tersebut melakukan pemalakan dengan meminta sejumlah uang berkisar Rp 2.000 – Rp 5.000 kepada para pedagang sayur yang berjualan di pinggir jalan.
Namun, keduanya mengamuk kepada salah satu pedagang sayur lantaran uang yang diminta tidak diberikan.
Setelah itu, kedua preman menendang sejumlah sayuran milik pedagang hingga berhamburan.
“Maaf iya Pak maaf, maafin kami,” ucap pedagang yang dipalak dalam video.