NAGA138 – Pengurus Bank Sampah Pulau Kelapa Rela Tak Digaji demi Lingkungan Bersih

Rahmawati (39) anggota bank sampah Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.

Lihat Foto

bank sampah di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, terus berusaha konsisten dalam menjalankan tugasnya meskipun tak mendapatkan gaji bulanan.

Salah satunya adalah Rahmawati (39), yang sudah menjadi salah satu pengelola bank sampah di Pulau Kelapa selama satu tahun.

“Kalau untuk gaji sih enggak ada. Kalau ada uang lebih aja,” ucap Rahmawati saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis (24/4/2025).

Seluruh pemasukan yang diterima oleh bank sampah, kata Rahmawati, digunakan untuk mendukung operasional bank sampah.

Padahal, di sisi lain, Rahmawati dan empat pengurus lainnya harus berkorban tenaga dan waktu untuk mengelola bank sampah ini.

Setiap Sabtu dan Minggu, Rahmawati bersama pengurus lainnya rutin menjemput sampah di rumah warga untuk ditimbang di bank sampah.

Selain itu, Rahmawati dan pengurus lainnya juga kerap memilah dan membersihkan sampah dari rumah warga.

Pasalnya, tidak semua warga mau membersihkan dan memilah sampahnya dari rumah. Oleh sebab itu, peran anggota bank sampah sangat dibutuhkan di situ.

Selain menjadi pengurus, Rahmawati juga ikut serta mengumpulkan sampah sendiri dan menjualnya. Namun, ia sering kali tidak mengambil uang hasil dari penjualan sampah tersebut.

“Saya sih dari dulu jadi nasabah itu enggak ngambil duitnya, cuma sukarelawan aja. Ambil dah, enggak usah dibayar,” ujar Rahmawati.

Rahmawati mengaku hasil jualan sampah itu kerap ia sedekahkan ke orang yang lebih membutuhkan.

Meski tak banyak mendapatkan uang dari kegiatan bank sampah, Rahmawati merasa ikhlas dan bahagia.

Di sisi lain, ia juga prihatin dengan rekannya, Nuryanah, yang merupakan ketua bank sampah karena selama ini kekurangan orang untuk mengurus sampah warga.

“Kayaknya saya melihat dia kekurangan orang nih. Ayo, ajak aku doang jadi anggotanya. Kasihan nih sendiri,” ucap Rahmawati.

Rahmawati mengaku, terdorong untuk ikut menjadi pengurus bank sampah karena melihat semangat Nuryanah yang tak pernah lelah berjuang untuk lingkungannya bersih.

“Kayaknya kalau ngeliat enak, ngeliat kebersihan lingkungan, dia kayaknya antusias pengin lingkungannya bersih, jadi itu memotivasi diri sendiri,” ujar Rahmawati.