Kamsia (27) warga Pulau Kelapa mengaku ketagihan mengumpulkan sampah karena bisa mendapatkan uang.
Cerita bermula saat Kamsia membantu rekannya Nuryanah yang merupakan ketua bank sampah di Pulau Kelapa.
Apabila ada waktu luang, Kamsia membantu Nuryanah menimbang sampah dari warga.
Saat itu, Kamsia belum paham bahwa sampah memiliki harga dan bisa menghasilkan uang.
“Kan dulu, saya belum tahu tuh kalau sampah itu berharga. Kalau begini bisa dijual,” kata Kamsia saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis (24/4/2025).
Lambat laun, Nuryanah pun menyarankan agar Kamsia ikut mengumpulkan sampah dan menjualnya.
Awalnya, Kamsia mengaku tak percaya bahwa sampah bisa dijual.
Akhirnya, ia mencoba mengumpulkan sampah rumah tangganya. Selain itu, ia juga memungut sampah yang tanpa sengaja ia temukan di jalan.
“Jadi, saya ikut nih. Ya, kalau ketemu di jalan begitu atau saya beli minuman, sampahnya saya bawa pulang, saya kumpulin,” ungkap Kamsia.
Setelah dikumpulkan selama dua bulan sampah gelas plastik, Kamsia menelfon Nuryanah untuk menjemput sampahnya agar ditimbang.
Saat itu, Kamsia mendapat uang sebesar Rp 17.000 dari sampah yang ia jual untuk pertama kalinya.
Meski tak terlalu besar, Kamsia merasa bersyukur dan berbahagia.
“Lumayan buat beli cabai. Saya akhirnya, mau lah gitu ikut ngumpulin, lumayan buat jajan anak juga,” jelas Kamsia.
Tak hanya sekadar mengumpulkan sampah, di tahun 2023, Kamsia semakin aktif ikut berbagai acara dari Dinas Lingkungan Hidup (LH).
Dari situ, Kamsia semakin ketagihan untuk ikut berbagai kegiatan bank sampah.