
Lebaran Betawi 2025 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada 25–27 April 2025
Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta kembali menyelenggarakan festival budaya khas Betawi itu dengan konsep yang lebih semarak dan terbuka untuk semua kalangan. Salah satu utamanya, kuliner Betawi gratis.
“Akan banyak kuliner Betawi, kami berikan secara gratis,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta, Moch. Miftahulloh Tamary, dikutip dari Antara, Rabu (23/4/2025).
Selain mencicipi makanan tradisional seperti ketupat, semur, hingga dodol Betawi, pengunjung juga bisa menikmati pawai dan pergelaran kesenian yang siap memeriahkan suasana.
Acara dimulai pada Jumat malam (25/4/2025) dan mencapai puncaknya pada Sabtu (26/4/2025).
Kenapa festival ini dianggap istimewa?
Bukan sekadar hiburan, Lebaran Betawi 2025 juga menjadi bagian dari perayaan menuju 500 tahun Jakarta.
Pemerintah ingin menjadikan acara ini sebagai simbol semangat untuk melestarikan budaya Betawi di tengah perkembangan Jakarta sebagai kota global.
“Menuju 500 tahun Jakarta dan juga kota global, kami tidak hanya mengundang masyarakat Jakarta saja, tetapi juga kedutaan-kedutaan ASEAN untuk ikut hadir dan berkontribusi,” ujar Miftahulloh.
Sejak kapan lebaran Betawi dimulai?
Menurut Budayawan Betawi, Yoyo Mukhtar, Lebaran Betawi pertama kali digagas pada 2008 oleh para tetua adat Betawi sebagai ajang silaturahmi antar-suku di Jakarta.
“Karena orang Betawi ini penduduk lokal di Jakarta sehingga muncullah ide untuk menghormati mereka (suku lain), dan Lebaran Betawi ada agar menjadi ajang silaturahmi antara masyarakat Betawi dengan masyarakat yang tinggal di Jakarta,” ujar Yoyo.
Waktu pelaksanaannya pun tidak lepas dari tradisi Islam, yakni digelar di bulan Syawal, sekitar satu atau dua minggu setelah Idul Fitri.
“Ada perubahan tanggal setiap tahun, yang penting masih bulan Syawal. Jangan lebih dari bulan Syawal, nanti enggak Lebaran lagi namanya,” katanya.
Apa yang selalu ada di lebaran Betawi?
Salah satu tradisi yang tak pernah absen adalah hantaran makanan kepada orang tua, kerabat, dan guru. Menu andalannya adalah dodol Betawi.
“Kalau enggak ada dodol, enggak Lebaran, (dodol) itu hal yang sangat diharapkan. Setiap Lebaran mereka bikin dodol, dodol itu yang jadi satu kebanggaan, yang dihantarkan kepada orangtua dan guru-guru kita,” ujar Yoyo.
Kini, Lebaran Betawi telah berkembang menjadi festival budaya tahunan berskala besar.
Di tengah arus modernisasi Jakarta, acara ini tetap jadi pengingat pentingnya merawat budaya lokal dan mempererat rasa persaudaraan di kota yang terus berubah.