Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat untuk berolahraga.
Tak hanya warga Jakarta, pengunjung juga datang dari luar negeri.
Salah satunya adalah Steven (25), warga negara Singapura, yang pagi itu baru saja menyelesaikan sesi lari mengelilingi GBK.
Ia terlihat duduk di salah satu kursi di area stadion, mengatur napas sambil menikmati suasana pagi.
“Saya dari Singapura, ke sini tadi lari,” ujar Steven saat ditemui, Jumat (4/4/2025) pagi.
Steven adalah mahasiswa manajemen di salah satu universitas di Singapura. Ia tengah berada di Jakarta dalam rangka liburan bersama keluarganya.
“Ke sini, ke Jakarta mau liburan, sama ibu saya, saudara perempuan saya, dan saudara laki-laki saya,” katanya.
Meski terlihat menikmati aktivitas lari di GBK, Steven mengaku bukan pelari rutin. Di Singapura, ia hanya sesekali berlari di sekitar apartemennya dengan kecepatan santai.
Pada pagi itu, Steven dan keluarganya tiba di GBK sekitar pukul 06.30 WIB menggunakan jasa ojek mobil daring.
Mereka memulai lari bersama, namun akhirnya terpisah karena memiliki kecepatan lari yang berbeda.
Steven mengaku terkesan dengan suasana GBK yang menurutnya nyaman dan menyenangkan.
Selain Steven, ada pula pengunjung lain yang lebih berpengalaman dalam berlari.
Flo (25), misalnya, sudah dua tahun rutin berlari dan menjadikan GBK sebagai spot favoritnya.
Bagi Flo, kenyamanan GBK bukan hanya soal fasilitas atau cuaca. Ia menilai GBK sebagai tempat yang aman, khususnya bagi perempuan.
Menurut Flo, kenyamanan itu muncul karena selama berlari di GBK, ia tak pernah mengalami pelecehan seksual, baik secara verbal maupun nonverbal, seperti yang kadang ia alami saat berlari di tempat lain.
Selain lari, pengunjung juga bisa melakukan berbagai jenis olahraga lain di kawasan GBK.
Namun, sesuai peraturan yang berlaku, olahraga dengan alat hanya diperbolehkan dilakukan di luar area stadion utama SUGBK.